Statistik Tanaman Biofarmaka Indonesia 2018
Nomor Katalog : 5206003
Nomor Publikasi : 05120.1902
ISSN / ISBN : 2339-0956
Tanggal Rilis : 2019-10-07
Ukuran File : 2.84 MB
Abstraksi
Jahe adalah tanaman biofarmaka kelompok rimpang yang mempunyai luas
panen paling tinggi pada tahun 2018 yaitu sebesar 10.205,03 hektar. Urutan
kedua adalah tanaman kunyit dengan luas panen sebesar 7.481,40 hektar, dan
urutan ketiga adalah tanaman laos/lengkoas dengan luas panen sebesar 2.215,80
hektar.Pada tahun 2018, hampir keseluruhan tanaman biofarmaka kelompok rimpang
mengalami kenaikan luas panen, hanya tanaman jahe dan tanaman dringo yang
mengalami penurunan. Tanaman yang mengalami kenaikan luas panen terbesar adalah
Kunyit, naik sebesar 984,66 hektar. Tanaman jahe mengalami penurunan luas panen
yang terbesar, turun sebesar 350,98
hektar bila dibandingkan dengan luas panen pada tahun 2017.
Pada tanaman biofarmaka kelompok bukan rimpang, tanaman Kapulaga,
Mengkudu/Pace, dan Sambiloto mengalami penurunan luas panen. Sedangkan tanaman
Mahkota Dewa, Kejibeling, dan Lidah Buaya mengalami kenaikan luas panen.
Kenaikan luas panen terbesar terjadi untuk tanaman mahkota dewa (6,20 hektar), dan penurunan
terbesar adalah tanaman kapulaga (857,99
hektar).