Abstraksi
Pada tahun 2017, sebagian besar produksi tanaman bunga potong
mengalami peningkatan. Peningkatan tertinggi dialami oleh krisan dengan
peningkatan sebesar 47,58 juta tangkai (10,99 persen) diikuti oleh herbras, mawar, anthurium bunga, gladiol, pisang-pisangan,
dan anggrek. Penurunan produksi hanya dialami oleh sedap malam dan anyelir
sebesar 4,10 persen dan 7,80 persen.
Sedangkan, untuk tanaman pot mengalami penurunan produksi pada tahun
2017. Penurunan produksi yang paling tinggi terjadi pada philodendron dengan penurunan sebesar 6,44 juta pohon
(38,32 persen) disusul dengan dracaena sebesar 2,31 juta pohon (49,22 persen),
dan pakis sebesar 1,12 juta pohon (10,79 persen). Tanaman pot yang mengalami
peningkatan produksi tertinggi, yaitu anthurium daun sebesar 616,06 ribu
pohon (78,60 persen), soka sebesar 487,86 ribu pohon (89,87 persen), dan
pedang-pedangan sebesar 382,39 ribu
rumpun (47,23 persen). Untuk produksi tanaman hias lainnya, melati dan palem
mengalami penurunan produksi sebesar 6,67 ribu ton (21,39 persen) dan 68,86
ribu pohon (7,01 persen).
Tanaman hias yang paling banyak diekspor adalah krisan, mawar, dan
anggrek. Pada tahun 2017, volume ekspor
krisan turun dari 60,65 ton menjadi 49,52 ton dan nilai FOB naik dari 905.724
US$ menjadi 699.176 US$. Negara pengimpor krisan dari Indonesia tahun 2017,
yaitu Jepang dan Kuwait.