Abstraksi
Pada Juni 2018 nilai impor mencapai USD11.267,9 juta, turun
36,21 persen (USD6.395,0 juta) dibanding bulan sebelumnya. Demikian juga dengan
volumenya mengalami penurunan 37,50
persen menjadi 10.277,8 ribu ton. Nilai impor Juni 2018 terdiri
dari impor migas USD2.141,0 juta dan nonmigas USD9.126,9 juta.
Dari keseluruhan nilai
impor Januari-Juni
2018, negara asal
utama ditempati Tiongkok (23,24 persen), diikuti oleh Singapura (11,27 persen), dan Jepang (9,71 persen). Dilihat dari golongan
penggunaan barang ekonomi, masih didominasi impor bahan baku/penolong sebesar
USD58.254,7 juta (74,89 persen), diikuti barang modal USD12.353,0 juta (15,88 persen), dan barang konsumsi USD8.184,1 juta (10,52
persen).
Menurut golongan barang SITC (Standard International Trade Classification) 1 dijit, kelompok
barang utama impor adalah kelompok mesin dan alat angkutan dengan nilai USD28.391,9 juta (31,88 persen). Selama Januari-Juni 2018 pelabuhan yang terdapat di Provinsi DKI
Jakarta masih menjadi tempat bongkar barang impor utama di Indonesia dengan porsi sebesar 50,40 persen (USD44.879,6 juta).