Abstraksi
Pada Mei 2018 nilai impor mencapai USD17.662,9 juta, naik 9,28 persen (USD1.500,6 juta) dibanding bulan sebelumnya.
Demikian juga dengan volumenya mengalami peningkatan 11,08
persen menjadi 16.444,2 ribu ton. Nilai impor Mei 2018 terdiri
dari impor migas USD2.861,4 juta dan nonmigas USD14.801,5 juta.
Dari keseluruhan nilai
impor Januari-Mei
2018, negara asal
utama ditempati Tiongkok (23,77persen), diikuti oleh Singapura (10,82 persen) dan Jepang (9,78 persen). Dilihat dari
golongan penggunaan barang ekonomi, masih didominasi impor bahan baku/penolong sebesar
USD49.678,3 juta (75,42 persen), diikuti barang modal USD10.702,5 juta (16,34 persen) dan barang konsumsi USD5.468,9 juta (8,33
persen).
Menurut golongan barang SITC (Standard International Trade Classification) 1 dijit, kelompok
barang utama impor adalah kelompok mesin dan alat angkutan dengan nilai USD24.865,3 juta (31,97 persen). Selama Januari-Mei 2018 pelabuhan yang terdapat di Provinsi DKI
Jakarta masih menjadi tempat bongkar barang impor utama di Indonesia dengan porsi sebesar 51,31 persen (USD39.910,6 juta).