Abstraksi
Pada April 2018 nilai impor mencapai USD16.162,3 juta, naik 11,74 persen (USD1.698,7 juta) dibanding bulan sebelumnya.
Demikian juga dengan volumenya mengalami peningkatan 14,06
persen menjadi 14.804,2 ribu ton. Nilai impor April 2018 terdiri
dari impor migas USD2.328,2 juta dan nonmigas USD13.834,1 juta.
Dari keseluruhan nilai
impor Januari-April
2018, negara asal
utama ditempati Tiongkok (23,27 persen), diikuti oleh Singapura (10,84 persen) dan Jepang (9,96 persen). Dilihat dari
golongan penggunaan barang ekonomi, masih didominasi impor bahan baku/penolong sebesar
USD44.850,5 juta (74,60 persen), diikuti barang modal USD9.824,3 juta (16,34 persen) dan barang konsumsi USD5.446,0 juta (9,06
persen).
Menurut golongan barang SITC (Standard International Trade Classification) 1 dijit, kelompok
barang utama impor adalah kelompok mesin dan alat angkutan dengan nilai USD19.429,2 juta (32,32 persen). Selama Januari-April
2018 pelabuhan yang terdapat di Provinsi DKI
Jakarta masih menjadi tempat bongkar barang impor utama di Indonesia dengan porsi sebesar 51,86 persen (USD31.176,9 juta).