Abstraksi
Nilai impor Februari 2018 mencapai USD14.185,5 juta, turun
7,34 persen (USD1.123,9 juta) dibanding bulan sebelumnya, namun volumenya mengalami
peningkatan 4,17 persen menjadi 13.779,3 ribu ton yang terdiri dari impor
migas USD2.234,8 juta (15,75 persen) dan nonmigas USD11.950,7 juta (84,25
persen).
Dari keseluruhan nilai impor Januari-Februari
2018, negara asal
utama ditempati Tiongkok (24,86 persen), diikuti oleh Singapura (10,96 persen) dan Jepang (9,27 persen). Dilihat dari
golongan penggunaan barang ekonomi, masih didominasi impor bahan baku/penolong sebesar
USD22.021,4 juta (74,66 persen), diikuti barang modal USD4.731,8 juta (16,04 persen) dan barang konsumsi USD2.741,7 juta (9,30
persen).
Menurut golongan barang
SITC (Standard International Trade
Classification) 1 dijit, kelompok barang utama impor adalah kelompok mesin
dan alat angkutan dengan nilai USD9.579,4 juta
(32,48 persen). Selama Januari-Februari 2018
pelabuhan
yang terdapat di Provinsi
DKI Jakarta masih menjadi tempat bongkar barang impor utama di Indonesia dengan porsi sebesar 52,90
persen (USD15.604,1
juta).