Nilai Tukar Petani (NTP) Februari 2022 sebesar 108,83 atau naik 0,15 persen - Badan Pusat Statistik Indonesia
Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik

Nilai Tukar Petani (NTP) Februari 2022 sebesar 108,83 atau naik 0,15 persen

Tanggal Rilis : 1 Maret 2022
Ukuran File : 3.7 MB

Abstraksi

  • Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
  • NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
  • NTP nasional Februari 2022 sebesar 108,83 atau naik 0,15 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,26 persen lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,11 persen.
  • Pada Februari 2022, NTP Provinsi Riau mengalami kenaikan tertinggi (2,50 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Sumatera Utara mengalami penurunan terbesar (0,72 persen) dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya.
  • Pada Februari 2022 terjadi penurunan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,01 persen yang disebabkan oleh penurunan indeks pada kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau dan kelompok pengeluaran informasi, komunikasi, dan jasa keuangan.
  • Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Februari 2022 sebesar 108,53 atau turun 0,12 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
  • Harga Gabah Kering Panen di Tingkat Petani turun 3,20 persen dan Harga Beras Premium di Penggilingan naik 0,03 persen.
  • Dari 1.408 transaksi penjualan gabah di 27 provinsi selama Februari 2022, tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) 62,15 persen; gabah kering giling (GKG) 22,30 persen; dan gabah luar kualitas 15,55 persen.
  • Selama Februari 2022, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp4.849,00 per kg atau turun 3,20 persen dan di tingkat penggilingan Rp4.962,00 per kg atau turun 3,03 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya. Rata-rata harga GKG di tingkat petani Rp5.449,00 per kg atau naik 1,11 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.568,00 per kg atau naik 1,21 persen. Harga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp4.454,00 per kg atau turun 5,47 persen dan di tingkat penggilingan Rp4.543,00 per kg atau turun 5,82 persen.
  • Dibandingkan Februari 2021, rata-rata harga gabah pada Februari 2022 di tingkat petani untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 1,91 persen; 2,43 persen; dan 2,62 persen. Di tingkat penggilingan, rata- rata harga gabah pada Februari 2022 dibandingkan dengan Februari 2021 untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 2,04 persen; 2,52 persen; dan 2,15 persen.
  • Selama Februari 2022, survei harga produsen beras di penggilingan dilakukan terhadap 1.118 observasi beras di penggilingan pada 884 perusahaan penggilingan di 31 provinsi.
  • Pada Februari 2022, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp9.827,00 per kg, naik sebesar 0,03 persen dibandingkan bulan sebelumnya, sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp9.359,00 per kg atau turun sebesar 0,24 persen, dan rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp9.062,00 per kg atau naik sebesar 0,26 persen.
  • Dibandingkan dengan Februari 2021, rata-rata harga beras di penggilingan pada Februari 2022 untuk kualitas premium naik sebesar 0,56 persen. Sedangkan untuk kualitas medium dan luar kualitas masing-masing turun sebesar 0,30 persen dan 0,92 persen.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik(BPS - Statistics Indonesia)

Jl. Dr. Sutomo 6-8

Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3841195; 3842508; 3810291

Faks (62-21) 3857046

Mailbox : bpshq@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik