Nilai Tukar Petani (NTP) April 2018 sebesar 101,61 atau turun 0,32 persen, Harga Gabah Kering Panen di Tingkat Petani turun 4,22 persen dan Harga Beras Medium di Penggilingan turun 4,92 persen - Badan Pusat Statistik Indonesia
Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik

Nilai Tukar Petani (NTP) April 2018 sebesar 101,61 atau turun 0,32 persen, Harga Gabah Kering Panen di Tingkat Petani turun 4,22 persen dan Harga Beras Medium di Penggilingan turun 4,92 persen

Tanggal Rilis : 2 Mei 2018
Ukuran File : 1.04 MB

Abstraksi

- Nilai Tukar Petani

Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).

NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tnggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.

NTP nasional April 2018 sebesar 101,61 atau turun 0,32 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Penurunan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) turun sebesar 0,19 persen, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,13 persen.

Pada April 2018, NTP Provinsi Jambi mengalami penurunan terbesar (1,77 persen) dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan tertnggi (1,01 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya.

Pada April 2018 terjadi inflasi perdesaan di Indonesia sebesar 0,04 persen disebabkan oleh naiknya indeks di seluruh kelompok penyusun Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT), kecuali Kelompok Bahan Makanan, dengan kenaikan terbesar pada Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau.

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional April 2018 sebesar 111,03 atau turun 0,49 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya

- Harga Gabah

Dari 2.185 transaksi penjualan gabah di 32 provinsi selama April 2018, tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) 73,32 persen, gabah kualitas rendah 18,53 persen, dan gabah kering giling (GKG) 8,15 persen.

Selama April 2018, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp4.556,00 per kg atau turun 4,22 persen dan di tingkat penggilingan Rp4.643,00 per kg atau turun 4,16 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada Maret 2018. Rata-rata harga GKG di petani Rp5.242,00 per kg atau turun 3,66 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.367,00 per kg atau turun 3,39 persen. Harga gabah kualitas rendah di tingkat petani Rp4.309,00 per kg atau turun 1,34 persen dan di tingkat penggilingan Rp4.398,00 per kg atau turun 1,49 persen.

Dibandingkan April 2017, rata-rata harga pada April 2018 di tingkat petani untuk semua kualitas yaitu GKP, GKG, dan gabah kualitas rendah mengalami kenaikan masing-masing 5,76 persen, 0,42 persen, dan 16,30 persen. Demikian juga di tingkat penggilingan, rata-rata harga untuk GKP, GKG, dan gabah kualitas rendah mengalami kenaikan masing-masing 5,74 persen, dan 1,02 persen, dan 16,29 persen.

Pada April 2018, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp9.525,00 per kg, turun sebesar 3,72 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp9.221,00 per kg, turun sebesar 4,92 persen. Sementara rata-rata harga beras kualitas rendah di penggilingan sebesar Rp8.991,00 per kg, turun sebesar 5,89 persen.

Dibandingkan dengan April 2017, rata-rata harga beras di penggilingan pada April 2018 semua kualitas mengalami kenaikan, untuk kualitas premium sebesar 2,14 persen, kualitas medium sebesar 6,55 persen, dan kualitas rendah sebesar 8,25 persen

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik(BPS - Statistics Indonesia)

Jl. Dr. Sutomo 6-8

Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3841195; 3842508; 3810291

Faks (62-21) 3857046

Mailbox : bpshq@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik