Industri Manufaktur Besar dan Sedang
Pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang tahun 2017 naik sebesar 4,74 persen terhadap tahun 2016. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri makanan, naik 9,93 persen. Sedangkan industri yang mengalami penurunan produksi terbesar adalah industri pengolahan Lainnya, turun 4,51 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan IV tahun 2017 naik sebesar 5,15 persen (y-on-y) terhadap triwulan IV tahun 2016. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri makanan, naik 15,28 persen. Sedangkan industri yang mengalami penurunan produksi terbesar adalah industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia, turun 12,02 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan IV tahun 2017 turun sebesar 0,59 persen (q-to-q) terhadap triwulan III tahun 2017. Industri yang mengalami kenaikan produksi tertinggi adalah industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya, naik 8,71 persen. Sedangkan industri yang mengalami penurunan terbesar adalah industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia, turun 14,85 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan IV tahun 2017 (y-on-y) pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi D.K.I Jakarta, naik 16,00 persen. Sedangkan provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan adalah Provinsi Jambi, turun 6,54 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan IV tahun 2017 (q-to-q) pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Sulawesi Tenggara, naik 10,22 persen. Sedangkan provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan adalah Provinsi Sumatera Selatan, turun 15,93 persen.
Industri Manufaktur Mikro dan Kecil
Pertumbuhan industri manufaktur mikro dan kecil tahun 2017 naik sebesar 4,74 persen terhadap tahun 2016. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi komputer, barang elektronik dan optik, naik 35,25 persen. Sedangkan industri yang mengalami penurunan produksi terbesar adalah industri pengolahan tembakau, turun 20,45 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan IV-2017 naik sebesar 4,59 persen (y-on-y) terhadap triwulan IV-2016. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri logam dasar, naik 36,19 persen. Sedangkan industri yang mengalami penurunan produksi terbesar adalah industri pengolahan tembakau, turun 44,51 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan IV-2017 turun sebesar 0,21 persen (q-to-q) terhadap triwulan III-2017. Industri yang mengalami kenaikan produksi tertinggi adalah industri logam dasar, naik 20,25 persen. Sedangkan industri yang mengalami penurunan terbesar adalah industri pengolahan tembakau, turun 48,77 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan IV-2017 (y-on-y) pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Kalimantan Timur, naik 37,69 persen. Sedangkan Provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan adalah Provinsi Bali, turun 3,86 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan IV-2017 (q-to-q) pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Kalimantan Timur, naik 39,54 persen. Sedangkan Provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan adalah provinsi Papua Barat, turun 14,82 persen.