Tanggal Rilis | : | 4 Mei 2015 |
Ukuran File | : | 1.96 MB |
Abstraksi
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan
I-2015 naik sebesar 5,05 persen (y-on-y)
terhadap triwulan I-2014. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri
barang logam, bukan mesin dan peralatannya naik 13,01 persen, industri
peralatan listrik naik 10,13 persen, dan industri bahan kimia dan barang dari
bahan kimia naik 9,75 persen. Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan
produksi adalah industri kertas dan barang dari kertas turun 4,04 persen, industri
karet, barang dari karet dan plastik turun 3,94 persen, dan industri pakaian
jadi turun 3,00 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan I-2015 turun sebesar 0,71 persen (q-to-q) terhadap triwulan IV-2014. Jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah
industri barang galian bukan logam turun 6,64 persen, industri peralatan
listrik turun 4,74 persen dan industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak
termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya turun
4,38 persen. Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan terutama
disebabkan naiknya produksi industri farmasi, produk obat kimia dan obat
tradisional naik 7,67 persen, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia
naik 5,41 persen, dan industri karet, barang dari karet dan plastik naik 4,12
persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan I-2015 (y-on-y)
pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi
Maluku Utara naik 15,53 persen, Provinsi Maluku naik 14,39 persen, dan Provinsi
Aceh naik 11,16 persen. Provinsi-provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan
adalah Provinsi Riau turun 9,66 persen, Provinsi Kepulauan Riau turun 9,50
persen, dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung turun 3,39 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan I-2015 (q-to-q) pada tingkat provinsi yang mengalami
pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Sumatera Selatan naik 7,52 persen, Provinsi Maluku Utara naik 4,88 persen, dan
Provinsi Maluku naik 4,29 persen. Provinsi-provinsi yang mengalami penurunan
pertumbuhan adalah Provinsi
Bengkulu turun 8,85 persen, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung turun 7,39
persen, dan Provinsi Riau turun 7,01 persen.
Berita Resmi Statistik Terkait
Pertumbuhan Produksi IBS Naik Sebesar 4,22% Dan IMK Naik 6,87% Pada QIII-2015 Dari QIII-2014
Pertumbuhan Produksi IBS Naik Sebesar 5,44% Dan IMK Naik 4,57% Pada QII-2015 Dari QII-2014
Pertumbuhan Produksi IBS Naik Sebesar 5,44% Dan IMK Naik 6,02% Pada QIV-2014 Dari QIV-2013
Pertumbuhan Produksi IBS Naik Sebesar 4,96% Dan IMK Naik 5,18% Pada QIII-2014 Dari QIII-2013
Pertumbuhan Produksi IBS Naik 4,02 Persen Dan IMK Naik 5,79 Persen Pada Triwulan Iv-2015 Dari Triwulan Iv-2014
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik(BPS - Statistics Indonesia)
Jl. Dr. Sutomo 6-8
Jakarta 10710 Indonesia
Telp (62-21) 3841195; 3842508; 3810291
Faks (62-21) 3857046
Mailbox : bpshq@bps.go.id
Tentang Kami