Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik

Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada triwulan IV-2014 sebesar 104,07

Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada triwulan IV-2014 sebesar 104,07
Tanggal Rilis : 5 Februari 2015
Ukuran File : 1.2 MB

Abstraksi

<br>Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada triwulan IV-2014 sebesar 104,07 berarti kondisi bisnis meningkat dari triwulan sebelumnya. Tingkat optimisme pelaku bisnis lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan III-2014 (nilai ITB sebesar 107,24).
<br>Peningkatan kondisi bisnis pada triwulan IV-2014 terjadi pada semua sektor, kecuali sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan dan sektor Pertambangan dan Penggalian mengalami penurunan. Peningkatan kondisi bisnis tertinggi terjadi pada sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan (nilai ITB sebesar 107,22) dan peningkatan terendah terjadi pada sektor Industri Pengolahan (nilai ITB sebesar 103,08).
<br>Kondisi bisnis pada triwulan IV-2014 meningkat karena adanya peningkatan pendapatan usaha (nilai indeks sebesar 106,78), kapasitas produksi/usaha (nilai indeks sebesar 103,85), dan rata-rata jumlah jam kerja (nilai indeks sebesar 101,91).
<br>Nilai ITB pada triwulan I-2015 diprediksi sebesar 103,42 berarti kondisi bisnis diperkirakan akan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Tingkat optimisme pelaku bisnis diperkirakan lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan IV-2014 (nilai ITB sebesar 104,07).
<br>Kondisi bisnis di semua sektor ekonomi pada  triwulan I-2015 diperkirakan mengalami peningkatan. Peningkatan bisnis tertinggi  diperkirakan terjadi pada sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (nilai ITB sebesar 111,97), dan peningkatan terendah diperkirakan terjadi pada sektor Pertambangan dan Penggalian (nilai ITB sebesar 101,57).
<br>Indeks Tendensi Konsumen (ITK) pada triwulan IV-2014 sebesar 107,62  berarti kondisi ekonomi konsumen  meningkat dari triwulan sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan semua komponen indeks, terutama kenaikan konsumsi beberapa komoditi makanan dan non makanan. Tingkat optimisme konsumen lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya (nilai ITK sebesar  112,44).
<br>Perbaikan kondisi ekonomi konsumen di tingkat nasional terjadi karena adanya peningkatan kondisi ekonomi konsumen di semua provinsi (33), dimana 13 provinsi diantaranya (39,39 persen) memiliki nilai indeks di atas nasional. Provinsi yang memiliki nilai ITK tertinggi adalah Bali (nilai ITK sebesar 113,13). Sementara provinsi Riau tercatat memiliki nilai ITK terendah, yaitu sebesar 101,96.
<br>Nilai ITK nasional pada triwulan I-2015 diperkirakan sebesar 106,93 artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan meningkat. Tingkat optimisme konsumen diperkirakan lebih rendah dibandingkan triwulan IV-2014 (nilai ITK sebesar 107,62).
<br>Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen terjadi di semua provinsi di Indonesia (33 provinsi), dimana 13 provinsi diantaranya (39,39 persen) diperkirakan memiliki nilai indeks di atas nasional. Provinsi yang memiliki perkiraan nilai ITK tertinggi adalah Bali (nilai ITK sebesar 111,11), dan terendah di Maluku (nilai ITK sebesar 102,94).
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik (BPS - Statistics Indonesia) Jl. Dr. Sutomo 6-8&nbsp;Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3841195

3842508

3810291

Faks (62-21) 3857046

Mailbox : bpshq@bps.go.id

logo_footer

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik