Tanggal Rilis | : | 1 Agustus 2013 |
Ukuran File | : | 0.15 MB |
Abstraksi
"Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan II tahun 2013 naik sebesar 6,57 persen (y-on-y) terhadap triwulan II tahun 2012. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri pencetakan dan reproduksi media rekaman (19,60 persen), industri kendaraan bermotor, trailer, dan semi trailer (17,96 persen), dan industri logam dasar (15,67 persen). Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah industri mesin dan perlengkapan ytdl turun 13,61 persen, industri tekstil turun 12,46 persen, industri karet, barang dari karet dan plastik turun 10,70 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan II tahun 2013 naik sebesar 1,12 persen (q-to-q) terhadap triwulan I tahun 2013. Jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan pertumbuhan yang terbesar adalah industri peralatan listrik naik 10,12 persen, industri makanan naik 6,42 persen, dan industri pengolahan lainnya naik 6,01 persen. Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia turun 7,76 persen, industri mesin dan perlengkapan ytdl turun 6,80 persen, dan kertas dan barang dari kertas turun 2,67 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan II tahun 2013 (y-on-y) pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Bengkulu naik 16,09 persen, Provinsi Sumatera Selatan naik 15,90 persen, dan Provinsi Kepulauan Riau naik 14,01 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan II tahun 2013 (q-to-q) pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah, Provinsi Sumatera Utara naik 6,04 persen, Provinsi Sulawesi Barat naik 5,81 persen, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur naik 5,17 persen. Provinsi-provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan adalah Provinsi Sulawesi Selatan turun 1,20 persen dan Provinsi Jawa Tengah turun 0,05 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan II tahun 2013 naik sebesar 15,55 persen (y-on-y) terhadap triwulan II tahun 2012. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri makanan (30,66 persen), industri komputer, barang elektronika dan optik (24,87 persen), dan industri minuman (24,16 persen). Industri yang mengalami penurunan produksi hanya industri alat angkutan lainnya, yaitu turun 1,13 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan II tahun 2013 naik sebesar 6,52 persen (q-to-q) dari triwulan I tahun 2013. Jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan pertumbuhan yang terbesar adalah industri pengolahan tembakau naik 12,12 persen, Industri Makanan naik 12,09 persen, dan Industri pakaian jadi naik 8,83 persen. Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah Industri logam dasar turun 8,44 persen, Industri peralatan listrik turun 5,04 persen, dan jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan turun 4,28 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan II tahun 2013 (y-on-y) pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Bali naik 24,59 persen, Provinsi Jawa Barat naik 23,92 persen, dan Provinsi Jawa Timur naik 22,23 persen. Provinsi-provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan terbesar adalah Provinsi Kalimantan Tengah turun 8,72 persen, Provinsi Lampung turun 7,50 persen, dan Provinsi Aceh turun 5,50 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan II tahun 2013 (q-to-q) pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Gorontalo naik 12,66 persen, Provinsi Sumatera Barat naik 12,19 persen, dan Provinsi Kalimantan Selatan naik 12,12 persen. Provinsi-provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan terbesar adalah Provinsi Lampung turun 6,98 persen, Provinsi Bengkulu turun 5,45 persen, dan Provinsi Kalimantan Tengah turun 3,79 persen."