Tanggal Rilis | : | 1 Juni 2011 |
Ukuran File | : | 2.01 MB |
Abstraksi
Nilai Tukar Petani (NTP) nasional Mei 2011 sebesar 104,50 atau naik 0,57 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan naiknya NTP Subsektor Tanaman Pangan, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat, dan Subsektor Perikanan masing-masing sebesar 1,16 persen, 0,46 persen, dan 0,19 persen.
Pada Mei 2011, NTP Provinsi Lampung mengalami kenaikan tertinggi (1,88 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Kalimantan Timur terjadi penurunan terbesar (0,91 persen) dibanding penurunan NTP provinsi lainnya.
Pada Mei 2011, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Indonesia sebesar 0,01 persen terutama dipicu oleh naiknya indeks Subkelompok Perumahan.
Dari 946 transaksi penjualan gabah di 20 provinsi selama Mei 2011, didominasi transaksi gabah kering panen (GKP) 71,78 persen, gabah kualitas rendah 16,17 persen, dan gabah kering giling (GKG) 12,05 persen.
Rata-rata harga gabah kualitas GKP naik, masing-masing 1,26 persen di petani (menjadi Rp3.218,63 per kg ) dan 1,17 persen di penggilingan (menjadi Rp3.279,61 per kg) dibandingkan bulan lalu.
Rata-rata harga gabah kualitas GKG turun, masing-masing 3,40 persen di petani (menjadi Rp3.581,26 per kg) dan 3,06 persen di penggilingan (menjadi Rp3.655,93 per kg) dibandingkan bulan lalu.
Rata-rata harga gabah kualitas rendah naik, masing-masing naik 3,66 persen di petani (menjadi Rp2.896,29 per kg) dan 3,64 persen di penggilingan (menjadi Rp2.968,12 per kg) dibandingkan bulan lalu.