Tanggal Rilis | : | 2 Agustus 2010 |
Ukuran File | : | 0.19 MB |
Abstraksi
Nilai ekspor Indonesia Juni 2010 mencapai US$12,29 miliar atau mengalami penurunan sebesar 2,87 persen dibanding ekspor Mei 2010. Sementara bila dibanding Juni 2009 mengalami peningkatan sebesar 31,04 persen.
Ekspor nonmigas Juni 2010 mencapai US$10,39 miliar, naik 1,02 persen dibanding Mei 2010, sedangkan dibanding ekspor Juni 2009 meningkat 31,06 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Juni 2010 mencapai US$72,52 miliar atau meningkat 44,83 persen dibanding periode yang sama tahun 2009, sementara ekspor nonmigas mencapai US$59,36 miliar atau meningkat 38,37 persen.
Peningkatan ekspor nonmigas terbesar Juni 2010 terjadi pada mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar US$122,1 juta, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar US$236,6 juta.
Ekspor nonmigas ke Jepang Juni 2010 mencapai angka terbesar yaitu US$1,30 miliar, disusul Amerika Serikat US$1,14 miliar dan Cina US$1,02 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 33,23 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,24 miliar.
Menurut sektor, ekspor hasil industri periode Januari-Juni 2010 naik sebesar 33,45 persen dibanding periode yang sama tahun 2009, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 11,50 persen serta ekspor hasil tambang dan lainnya naik 66,60 persen.
Menurut provinsi asal, ekspor Indonesia terbesar pada periode Januari-April 2010 berasal dari Kalimantan Timur dengan nilai US$7,89 miliar (16,58 persen), diikuti Jawa Barat sebesar US$7,44 miliar (15,64 persen) dan Jawa Timur sebesar U$4,75 miliar (9,99 persen).
Nilai impor Indonesia Juni 2010 mencapai US$11,71 miliar atau meningkat 17,36 persen dibanding Mei 2010 yang besarnya US$9,98 miliar. Dan jika dibanding Juni 2009 mengalami peningkatan 47,61 persen. Sementara itu, selama semester I 2010 nilai impor mencapai US$62,89 miliar atau meningkat 51,99 persen jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Impor nonmigas Juni 2010 mencapai US$9,32 miliar atau meningkat US$1,32 miliar (16,49 persen) dibanding impor Mei 2010. Sedangkan selama semester I 2010 mencapai US$49,77 miliar atau naik 46,52 persen dibanding periode yang sama tahun 2009.
Impor migas Juni 2010 mencapai US$2,39 miliar atau meningkat US$0,41 miliar (20,89 persen) dibanding impor Mei 2010, sedangkan selama semester I 2010 mencapai US$13,12 miliar atau naik 77,10 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Nilai impor nonmigas terbesar Juni 2010 adalah golongan barang mesin/peralatan mekanik dengan nilai US$1,70 miliar yang meningkat 19,23 persen dibanding Mei 2010, sedangkan selama semester I 2010 nilainya meningkat 33,75 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama semester I 2010 masih ditempati oleh Cina dengan nilai US$8,99 miliar dengan pangsa 18,07 persen, diikuti Jepang US$7,64 miliar (15,34 persen) dan Singapura US$4,86 miliar (9,77 persen). Sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai 23,10 persen dan Uni Eropa sebesar 8,83 persen.
Nilai impor menurut golongan penggunaan barang selama semester I 2010 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya mengalami peningkatan untuk semua golongan, yaitu impor barang konsumsi sebesar 61,14 persen, bahan baku/penolong sebesar 55,90 persen, dan barang modal sebesar 35,91 persen.