Tanggal Rilis | : | 1 Juni 2010 |
Ukuran File | : | 0.27 MB |
Abstraksi
Nilai Tukar Petani (NTP) nasional Mei 2010 sebesar 101,16 atau naik 0,01 persen dibanding bulan sebelumnya karena NTP Subsektor Hortikultura dan Perkebunan Rakyat masing-masing naik 0,40 persen dan 0,05 persen.
NTP Provinsi Bali Mei 2010 sebesar 104,83 atau mengalami kenaikan tertinggi (1,08 persen) dibanding bulan sebelumnya karena harga produsen ayam yang naik sebesar 4,65 persen. Sedangkan NTP Provinsi Kalimantan Barat Mei 2010 adalah 100,58 atau mengalami penurunan terbesar (0,90 persen) dibanding bulan sebelumnya, terutama disebabkan harga produsen karet yang turun sebesar 3,03 persen.
Pada Mei 2010, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Indonesia sebesar 0,09 persen terutama dipicu oleh subkelompok sandang.
Dari 720 transaksi gabah di 19 provinsi selama Mei 2010 didominasi Gabah Kering Panen (GKP) 75,00 persen, gabah kualitas rendah 17,08 persen, dan Gabah Kering Giling (GKG) 7,92 persen.
Di petani, harga tertinggi berasal dari gabah kualitas GKP varietas Siam Unus senilai Rp6.000,- per kg terjadi di Kabupaten Kapuas (Kalimantan Tengah). Sedangkan harga terendah masing-masing senilai Rp2.000,- per kg, berasal dari kualitas GKP varietas Ciherang di Kabupaten Lebak (Banten) dan kualitas rendah varietas IR-64 terjadi di Kabupaten Blora (Jawa Tengah).
Di penggilingan, harga tertinggi berasal dari gabah kualitas GKP varietas Siam Unus senilai Rp6.100,- per kg terjadi di Kabupaten Kapuas (Kalimantan Tengah). Harga terendah senilai Rp2.025,- per kg, juga berasal dari gabah kualitas yang sama varietas Ciherang terjadi di Kabupaten Lebak (Banten).
Dibandingkan bulan lalu, rata-rata harga gabah kualitas GKP di petani naik 0,64 persen menjadi Rp2.825,29,- per kg dan di penggilingan naik 0,76 persen menjadi Rp2.888,85,- per kg. Sementara itu, gabah kualitas rendah di petani juga meningkat 0,48 persen menjadi Rp2.418,70,- per kg.
Kenaikan harga gabah kualitas GKG relatif lebih tinggi dibandingkan kualitas GKP yakni 3,98 persen menjadi Rp3.443,51,- per kg di petani dan 4,11 persen menjadi Rp3.498,68,- per kg di penggilingan.
Upah nominal harian buruh tani Nasional pada Mei 2010 naik sebesar 0,14 persen dibanding upah April 2010, yaitu dari Rp37.844,- menjadi Rp37.897,- per hari. Secara riil mengalami peningkatan sebesar 0,05 persen1).
Upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada Mei 2010 naik 0,12 persen dibanding upah April 2010, yaitu dari Rp57.217,- menjadi Rp57.285,- per hari. Secara riil turun sebesar 0,17 persen.