NTP Juli 2009 Naik 0,25 Persen - Badan Pusat Statistik Indonesia
Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik

NTP Juli 2009 Naik 0,25 Persen

Tanggal Rilis : 1 September 2009
Ukuran File : 0.34 MB

Abstraksi

Pada Juli 2009, Nilai Tukar Petani (NTP) nasional sebesar 99,82, atau naik 0,25 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) tercatat sebesar 95,04, Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 103,19, Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 103,98, Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 104,56, dan untuk Nilai Tukar Nelayan (NTN) 105,90.

Dari 32 provinsi (tanpa DKI) pada Juli 2009, NTP 21 provinsi naik, sedangkan 11 provinsi turun. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Banten (1,25 persen), terutama disebabkan harga produsen pisang yang naik 4,40 persen. Penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Maluku Utara (1,28 persen), terutama disebabkan harga produsen kelapa yang turun 5,47 persen.

Pada Juli 2009, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Indonesia sebesar 0,33. persen. Inflasi perdesaan Juli 2009 ini dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga subkelompok bahan makanan, makanan jadi, perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, rekreasi & olah raga serta transportasi dan komunikasi naik masing-masing sebesar 0,42 persen; 0,23 persen; 0,16 persen; 0,26 persen; 0,16 persen; 0,98 dan 0.05 persen.

Dari 777 transaksi harga gabah di 18 provinsi selama Agustus 2009, jumlah observasi didominasi oleh Gabah Kering Panen (GKP) sebesar 78,63 persen, diikuti oleh gabah kualitas rendah sebesar 14,93 persen, dan Gabah Kering Giling (GKG) sebesar 6,44 persen. Dibandingkan bulan lalu, rata-rata harga gabah kualitas GKP baik di tingkat petani maupun penggilingan masing-masing naik 0,43 persen menjadi Rp2.656,- per kg dan Rp2.711,- per kg. Sebaliknya, rata-rata harga gabah kualitas GKG turun 0,67 persen menjadi Rp2.954,- per kg di tingkat petani dan 0,57 persen menjadi Rp3.022,- per kg di tingkat penggilingan. Sementara itu, rata-rata harga gabah kualitas rendah di tingkat petani naik 1,02 persen menjadi Rp2.390,- per kg.

Di tingkat petani, harga gabah tertinggi berasal dari gabah kualitas GKP senilai Rp3.700,- per kg yang terjadi di Kabupaten Kapuas (Kalimantan Tengah). Sedangkan harga terendah berasal dari gabah kualitas rendah dan GKP masing-masing senilai Rp2.000,- per kg, terjadi di Kabupaten Sukabumi (Jawa Barat) dan Lebak (Banten).

Selama Agustus 2009, persentase observasi harga gabah di bawah HPP di tingkat penggilingan turun dari 16,43 persen menjadi 7,72 persen dibandingkan bulan lalu. Penurunan juga terjadi pada observasi harga gabah kualitas rendah yakni dari 19,12 persen menjadi 14,93 persen.

Upah nominal harian buruh tani Nasional pada Juli 2009 naik sebesar 0,22 persen dibanding upah Juni 2009, yaitu dari Rp36.827,- menjadi Rp36.908,- per hari. Secara riil mengalami peningkatan sebesar 0,22 persen1).

Upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada Agustus 2009 naik 0,30 persen dibanding upah Juli 2009, yaitu dari Rp55.258,- menjadi Rp55.424,- per hari. Secara riil turun sebesar 0,26 persen1).

Upah nominal bulanan buruh industri pada triwulan I 2009 naik sebesar 0,81 persen dibanding upah triwulan IV 2008 yaitu dari Rp1.101.483,- menjadi Rp1.110.401,-, secara riil naik 0,43 persen1). Dibanding upah triwulan I 2008 (year on year), upah nominal naik 1,55 persen.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik(BPS - Statistics Indonesia)

Jl. Dr. Sutomo 6-8

Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3841195; 3842508; 3810291

Faks (62-21) 3857046

Mailbox : bpshq@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik