Tanggal Rilis | : | 15 Mei 2009 |
Ukuran File | : | 0.09 MB |
Abstraksi
Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran PDB atas dasar harga berlaku pada triwulan I-2009 mencapai Rp1.300,3 triliun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan 2000 besarnya mencapai Rp527,3 triliun
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2009 dibandingkan triwulan IV-2008, yang diukur dari kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) meningkat sebesar 1,6 persen (q-to-q). Pertumbuhan ini terjadi pada sektor pertanian, sektor listrik-gas-air bersih, sektor pengangkutan-komunikasi, sektor keuangan-real estat-jasa perusahaan dan sektor jasa-jasa. Pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh sektor pertanian sebesar 19,3 persen, utamanya disebabkan oleh siklus panen raya tanaman padi tahunan yang terjadi pada triwulan I-2009.
PDB Indonesia pada triwulan I-2009 dibandingkan triwulan yang sama tahun 2008 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 4,4 persen.
Pengeluaran konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2009 dibandingkan dengan triwulan IV-2008 secara riil meningkat sebesar 0,8 persen, sedangkan pengeluaran konsumsi pemerintah menurun 28,7 persen, serta pembentukan modal tetap bruto turun 5,4 persen, demikian juga ekspor barang-jasa turun sebesar 17,2 persen dan komponen impor barang-jasa turun sebesar 18,6 persen.
Komponen pengeluaran pada triwulan I-2009 dibandingkan triwulan yang sama tahun 2008 mengalami peningkatan, yakni: pengeluaran konsumsi rumah tangga naik sebesar 5,8 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah 19,2 persen, dan pembentukan modal tetap bruto 3,5 persen, sementara itu kegiatan perdagangan luar negeri mengalami penurunan, ekspor barang dan jasa turun sebesar 19,1 persen, dan impor barang dan jasa turun sebesar 24,1 persen.
Struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada triwulan I-2009 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa yang memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 58,3 persen, kemudian diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 23,4 persen, Pulau Kalimantan 9,4 persen, dan Pulau Sulawesi 4,3 persen dan sisanya 4,6 persen di pulau-pulau lainnya.