NTP Bulan September 2004 Turun 2,90% Menjadi 100,97 - Badan Pusat Statistik Indonesia
Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik

NTP Bulan September 2004 Turun 2,90% Menjadi 100,97

Tanggal Rilis : 1 Desember 2004
Ukuran File : 0.3 MB

Abstraksi

  • Dibanding bulan sebelumnya, Pada bulan Nopember 2004, rata-rata harga Gabah Kering Simpan (GKS) naik 2,43 persen; Gabah Kering Panen (GKP) naik 1,22 persen; sedangkan gabah kualitas rendah turun 4,33 persen. Tidak ditemukan petani yang melakukan transaksi Gabah Kering Giling (GKG) pada Nopember 2004. Rata-rata harga gabah kualitas GKS masih berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
  • Persentase harga gabah di tingkat penggilingan yang dibawah HPP naik : dari 26,45 persen (Oktober 2004) menjadi 29,22 persen (Nopember 2004). Persentase gabah petani yang berkualitas rendah juga naik yaitu : dari 6,77 persen (Oktober 2004) menjadi 7,25 persen (Nopember 2004).
  • Berdasarkan 524 observasi gabah di 13 propinsi pada Nopember 2004, harga gabah terendah di tingkat petani adalah sebesar Rp. 900,00/kg dijumpai di Jabar (Kec. Sukaraja, Kab. Sukabumi). Sedangkan harga tertinggi sebesar Rp. 1.727,27/kg dijumpai di Sumatera Utara (Kec. Lumban Julu, Kab. Toba Samosir).
  • Pada bulan September 2004, Nilai Tukar Petani (NTP) adalah 100,97 atau turun 2,90 persen dibanding NTP Agustus 2004 sebesar 103,99. Hal ini terutama disebabkan petani hanya dapat menjual hasil produksinya dengan harga 3,18 persen lebih rendah dibanding harga bulan Agustus 2004.
  • Dari 23 propinsi yang diamati selama bulan Agustus 2004, Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Riau (21,66 persen), karena harga karet getah tebal produksi petani naik 14,10 persen bersamaan dengan turunnya harga sebagian besar barang konsumsi. Penurunan NTP terbesar di Sulawesi Utara (minus 24,70 persen) karena harga cengkeh turun 34,72 persen .
  • Pada September 2004, terjadi deflasi di daerah pedesaan Indonesia sebesar 0,11 persen sedangkan daerah perkotaan mengalami inflasi 0,02 persen pada bulan yang sama. Deflasi pedesaan terjadi karena harga kelompok perumahan turun 2,13 persen dan aneka barang dan jasa turun 0,63 persen. Sedangkan kelompok makanan naik 0,43 persen dan pakaian naik 1,31 persen.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik(BPS - Statistics Indonesia)

Jl. Dr. Sutomo 6-8

Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3841195; 3842508; 3810291

Faks (62-21) 3857046

Mailbox : bpshq@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik