“Data akurat sangat esensial bagi pemerintah. Sitasi akan menghasilkan data untuk mendukung program pembangunan yang lebih efektif. Partisipasi responden, sumbangan dan semangat kita sangat dinanti untuk menghasilkan data pendukung SDGs,” ujar Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah ketika membuka Webinar Survei Pertanian Terintegrasi (Sitasi) Menuju Data Pertanian Berkelanjutan, Rabu (6/10). Webinar yang berlangsung secara virtual ini mengangkat tema “Penyediaan SDGs Pertanian”.
Webinar menghadirkan empat narasumber yakni, Eka Chandra (Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Bappenas), Nina Sardjunani (Team Leader Sekretariat Nasional SDGs Indonesia, Bappenas), Dyah Anugrah (Kepala BPS Provinsi Jawa Barat), serta Jarot Indarto (Koordinator Bidang Pangan, Direktorat Pangan dan Pertanian Bappenas). Webinar dimoderatori oleh Kadarmanto (Direktur Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan BPS).
Sitasi hadir karena saat ini belum tersedia data yang memotret sektor pertanian secara terintegrasi dan komprehensif untuk menyuplai informasi SDGs. Sitasi diharapkan mampu menyediakan informasi yang dapat mengintegrasikan data-data pertanian serta mampu memenuhi kebutuhan data pendukung Sustainable Development Goals (SDGs).
Sitasi atau Agricultural Integrated Survey (AGRIS) dilakukan tiga fase. Pada fase pertama, fase persiapan hingga uji coba instrumen pada Juni-Juli 2020. Fase kedua berupa evaluasi dan uji coba di tiga provinsi (Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat) pada Agustus-Desember 2020. Fase ketiga pada tahun ini, yaitu pelatihan petugas, pendataan di 34 provinsi, hingga diseminasi dan penyampaian indikator SDGs ke Bappenas.