Menjelang jam pulang kantor pegawai, BPS kedatangan tamu istimewa Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rudiantara pada 10 November 2016. Dengan menggunakan forider, rombongan Kominfo tiba di BPS pukul 15.15 WIB yang langsung diterima oleh Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto. Lawatan yang berlangsung singkat ini diisi dengan paparan dari Kecuk terkait Statistik Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Dalam paparannya, Kecuk menjelaskan bahwa BPS menghasilkan tujuh data terkait statistik TIK, yaitu ICT Core Indicators, Statistik Infokom, ICT Development Index, Statistik Ekraf, Statistik IPTEK dan Inovasi, Statistik e-commerce, dan Statistik Telekomunikasi Indonesia. Di tahun 2015, berdasarkan Survei Penggunaan dan Pemanfaatan TIK tercatat penetrasi internet di sektor bisnis sebesar 88,64%. Sementara pengguna TIK di sekotr pendidikan, BPS mencatat siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) paling banyak menggunakan komputer (swasta sebesar 91.32% dan negeri sebesar 94,70%) dan penetrasi internet tertinggi juga terjadi di SMA sebesar 74,41%. Dan hal tersebut belum sebanding dengan kualifikasi guru TIK yang hanya sebesar 14,32%.
Dalam kesempatan tersebut, Rudiantara juga menjelaskan perkembangan digital economy di Indonesia. Konsep digital economy harus didukung dengan jaringan infrastruktur yang terbagi atas 3 yaitu, devices, network, dan application. Digital economy saat ini sedang booming di Indonesia, sebut saja traveloka yang asetnya sangat besar dan tentu berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. “Ini bukan pertemuan terakhir antara Kominfo dengan BPS untuk membahas hal tersebut,” tutur pria berkacamata ini.