Census Based District Information System (CBDIS) adalah pengelelolaan satu data di level kabupaten/kota dengan beberapa indikator, yakni kependudukan, gender dan kesehatan produksi. Data CBDIS berbasis sensus sampai dengan level kabupaten, dan juga level dibawah kabupaten.
Saat ini sedang dibangun aplikasi backend system dan frontend system. Backend system berfungsi untuk memfasilitasi forum data antara penghubung, atau Liaisson Officer (LO), yaitu SKPD Kabupaten dengan BPS Kabupaten. Sedangkan frontend system adalah Website Kabupaten, sebagai interface, yang dapat diakses publik. Pada aplikasi Backend system, seluruh SKPD dan BPS sama-sama melakukan input data, termasuk input metadata indikator. Data tersebut di-approval atau disetujui oleh penanggungjawab di setiap SKPD. Selain itu, backend system juga mendokumentasikan keanggotaan forum data.
The United Nations Population Fund (UNFPA) adalah lembaga dunia yang bekerjasama dengan BPS mewujudkan CBDIS. Ujicobanya sudah dimulai sejak tahun 2015 di Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Yogyakarta. Belum lama berselang, Kamis (13/10), Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik, Ari Nugraha menyaksikan penandatanganan kesepakatan (MoU) untuk proyek CBDIS selanjutnya, di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Penandatanganan MoU di Kolaka sudah pernah dibahas pada Workshop Penyiapan Pedoman dan Perbaikan Sistem Satu Data Implementasi CBDIS, yang diselenggarakan bulan lalu di Hotel Salak, Bogor. Sebagai tindak lanjut, BPS Kabupaten Kolaka dan Pemda setempat melakukan penandatanganan MoU terkait CBDIS di Kantor Bupati Kolaka. Selain Bupati Kolaka, MoU juga dihadiri oleh Kepala Dinas dan pejabat Pemda setempat.
Kini, konsep CBDIS akan dikembangkan dan diaplikasikan untuk mewujudkan “Satu Data Indonesia”, yang kini sedang hangat diperbincangkan. Olehkarenanya, bersamaan dengan acara MoU tersebut, disampaikan beberapa paparan. Ari Nugraha menyampaikan paparan terkait satu data. Direktur Diseminasi Statistik, Adhi Wiriana menyampaikan paparan terkait forum data dan CBDIS. Assistant Representative UNFPA, Martha memberikan paparan terkait perkembangan The Sustainable Development Goals (SDGS), suatu acuan/ kerangka pembangunan yang menjadi kesepakatan negara-negara di dunia. Satu lagi paparan terkait data strategis dan data statistik dasar disampaikan oleh Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Atqo Mardiyanto.
Sosialisasi data BPS selalu digaungkan dalam setiap kesempatan. Adanya CBDIS, akan menjadikan BPS lebih mudah koordinasi dalam pengumpulan data, untuk kepentingan bersama. Semakin banyak data BPS dimanfaatkan, masyarakat akan lebih mengenal dan merasakan dampak dari data yang dikumpulkan BPS.