Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto menghadiri Workshop dan Pembahasan Isu Strategis Wilayah pada Selasa (4/10). Workshop tersebut diselenggarakan di Gedung Lemhanas, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Beberapa tamu undangan, yakni Tim Bappeda, Kepala BPS Provinsi seluruh Indonesia, serta perwakilan Perguruan Tinggi Se-Indonesia turut hadir.
Bahasan tentang data strategis suatu wilayah menjadi topik utama perbincangan. Beberapa topik yang disampaikan Kecuk di depan undangan diantaranya isu ekonomi, isu kemiskinan dan ketimpangan, serta gagasan menuju satu data.
Terkait indikator pertumbuhan ekonomi Kecuk menyampaikan bahwa target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,2 %. Kondisi saat ini pertumbuhan ekonomi semester I-2016 di seluruh provinsi masih belum merata. Ada delapan provinsi yang nilai pertumbuhan ekonominya di semester I-2016 masih di bawah target nasional. Bahkan, ada dua provinsi, yakni Kalimantan Timur dan Papua yang bernilai minus. Sementara itu, berdasarkan perkembangan data neraca perdagangan, dan data ekspor impor, Kecuk menyebutkan bahwa Indonesia rentan terhadap gejolak ekonomi global. Pembahasan seputar isu kemiskinan dan ketimpangan, menampilkan data tingkat pengangguran terbuka, gini rasio, persentase penduduk miskin menurut provinsi serta indikator lainnya yang bersinggungan dengan kemiskinan.
Paparan tentang “Menuju Satu Data” juga menarik perhatian audiens. Penjelasan Kecuk perihal UU No 16 Tahun 1997 Pasal 5 tentang tiga jenis data statistik, yakni statistik dasar, sektoral dan khusus, menyinggung aturan dan rambu-rambu menuju satu data Indonesia. Statistik dasar menjadi tugas BPS, statistik sektoral menjadi tanggung jawab Kementerian/Lembaga Pemerintah dan statistik khusus merupakan data yang dihasilkan oleh swasta dan pihak perguruan tinggi. Pengertian Satu Data Indonesia untuk seluruh Kementerian dan Lembaga serta perguruan tinggi harus seragam. Seluruh penghasil data harus memegang prinsip-prinsip dasar pengelolaan data yang akuntabel dan berintegritas.
Sorenya, usai menghadiri workshop dan pembahasan isu strategis wilayah, Kecuk Suhariyanto juga menghadiri Focus Group Discussion (FGD) dengan Komisi XI DPR RI, di Hotel Inter Continental MidPlaza Jakarta Pusat. Pertemuan FGD ini merupakan pertemuan pertama Kecuk selaku Kepala BPS yang baru dengan para wakil rakyat tersebut. Pertemuan yang dihadiri 32 anggota komisi XI ini membahas beragam topik diantaranya (1) kedudukan, tugas dan fungsi BPS, (2) upaya mewujudkan satu data, (3) upaya meningkatkan kualitas data, (4) upaya pelayanan publik dan (5) tantangan BPS kedepan.
Workshop atau diskusi lintas Kementerian/Lembaga ini sangat membantu BPS untuk menyatukan persepsi dalam membahas isu strategis wilayah. Sekaligus jembatan untuk meningkatkan kerjasama dan menggalang dukungan untuk mewujudkan “Satu Data Indonesia”. Semua pihak memiliki kontribusi yang sama pentingnya untuk membangun Indonesia dengan data yang berkualitas.