August 19, 2020 | Other Activities
Kuningan - Berangkat dari keinginan untuk menghasilkan suatu sistem data
yang terintegrasi dari seluruh survei pertanian, serta untuk memenuhi
kebutuhan data SDGs sektor pertanian, BPS dalam hal ini Kedeputian
Bidang Statistik Produksi, telah merancang suatu kegiatan yang dinamakan
Survei Pertanian Terintegrasi (SiTasi)/Agricultural Integrated Survey
(Agris).
Tahun ini telah dipersiapkan serangkaian uji coba dan
gladi bersih. Sedangkan pelaksanaan surveinya sendiri akan dilakukan
tahun 2021 di kabupaten/kota seluruh Indonesia secara sampel.
Tanggal
12 - 14 Agustus 2020 telah dilaksanakan uji coba terhadap instrumen dan
mekanisme lapangan. Sebanyak dua tim diterjunkan ke dua desa pada dua
kecamatan di Kabupaten Kuningan, menyasar beberapa Rumah Tangga Usaha
Pertanian (RTUP) menggunakan Computer Assisted Personal Interviewing
(CAPI).
Menurut Ketua Bidang Teknis Tim Pelaksana SiTasi/Agris,
Rustam (Kasubdit Statistik Peternakan, BPS), dipilihnya Kabupaten
Kuningan karena lokasi ini mempunyai seluruh potensi sektor pertanian
yang menjadi cakupan survei ini, yaitu: tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Di samping juga
kabupaten ini dianggap sebagai daerah yang dikategorikan zona hijau
terkait dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini.
Lebih lanjut
Rustam menjelaskan bahwa SiTasi/Agris ini merupakan suatu upaya inovatif
dalam melakukan survei yang terintegrasi di sektor pertanian, yang
nantinya bisa menjadi masukan bagi perencanaan dan pelaksanaan Sensus
Pertanian 2023.
BPS Kabupaten Kuningan beserta jajarannya selaku
tuan rumah pun siap membantu dan memfasilitasi semua kebutuhan yang
diperlukan. Kepala BPS Kabupaten Kuningan Asep Arifin Mansur mengatakan
bahwa suatu kehormatan dan kebanggan bagi jajarannya karena Kabupaten
Kuningan dijadikan tempat untuk uji coba ini. Asep mengatakan bahwa apa
yang akan dihasilkan dari uji coba ini akan bisa dibagikan kepada
rekan-rekan sejawatnya paling tidak di BPS Kabupaten Kota se Jawa Barat.
Direktur
Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan, BPS Simon Sapary dalam
sambutannya mengatakan bahwa, kegiatan SiTasi/Agris ini merupakan bagian
dari global strategy, serta direkomendasi oleh Badan Dunia
Internasional. BPS sebagai penyedia data tentunya perlu untuk memberikan
informasi yang terbaik, tidak hanya kepada Bappenas tapi juga kepada
Badan Dunia tersebut. ”Oleh karena itu kita harus segera mempunyai data
dan informasi yang tepat melalui kegiatan ini, yang kita awali di
Kabupaten Kuningan,” ujar Simon.
Sedangkan Kepala BPS Provinsi
Jawa Barat, Dyah Anugrah Kuswardani, mengatakan “Kita beruntung karena
akan tahu lebih dulu dibanding provinsi yang lain. Dengan adanya uji
lapangan ini, kami bisa mendapatkan gambaran bagaimana sistem yang telah
diaplikasikan itu juga mudah dipahami oleh responden, serta apakah
aplicable untuk diterapkan di lapangan."
Harapannya semoga hasil
SiTasi/Agris ini dapat menjadi One Stop Data Pertanian, serta dapat
menutupi kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan data pertanian di
Indonesia.