March 26, 2014 | Other Activities
Mengambil waktu di sela-sela penyelenggaraan Rapat Teknis Nasional Pimpinan BPS di Hotel Grand Royal Panghegar Bandung, diselenggarakan pula Kongres Ikatan Perstatistikan Indonesia (ISI) ke-8 pada 13 Februari 2014 di tempat yang sama. Kongres ISI kali ini mengagendakan pemilihan Ketua ISI periode 2014-2019 dan juga penetapan program kerja ISI ke depan.
Peserta Kongres ISI terdiri dari 68 pegawai BPS, 17 perwakilan perguruan tinggi, dan 25 anggota lainnya. Tampak juga hadir dalam acara adalah Khairil Anwar Notodiputro (Ketua ISI periode 2009-2014), Suryamin (Kepala BPS yang juga Wakil Ketua ISI periode 2009-2014), Soegito Soewito (Kepala BPS periode 1994-2000), dan Choiril Maksum (Kepala BPS periode 2004-2006).
Dalam pencalonan Ketua ISI kali ini muncul empat nama, yang dua diantaranya berasal dari BPS dan dua lainnya berasal dari akademisi. Calon pertama adalah Adi Lumaksono, Deputi Bidang Statistik Produksi BPS; Akhmad Fauzy, dari Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta; Asep Saefuddin, dari Institut Pertanian Bogor; dan Sasmito Hadi Wibowo, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS.
Setelah masing-masing calon membeberkan visi dan misinya, pemilihan langsung pun dilakukan oleh para peserta kongres dengan mencoblos kertas suara. Dari hasil pemilihan langsung tersebut keluarlah Adi Lumaksono sebagai Ketua ISI periode 2014-2019 dengan jumlah suara sebanyak 35, atau hanya unggul satu angka dari pesaing terdekatnya Asep Saefuddin. Hal pertama yang dilakukan Adi sebagai Ketua ISI adalah menetapkan Asep Saefuddin sebagai Wakil Ketua ISI.
Tegas dan jelas. Tercermin dari visi Adi Lumaksono untuk membawa ISI sebagai organisasi profesi yang berperan aktif dalam perstatistikan Indonesia. Namun tantangan ISI ke depan cukup berat dan beragam. Apalagi dengan semakin maraknya survei, yang utamanya mengenai politik karena mendekati pemilihan umum. “Banyak hal yang harus dilakukan, saya harap ISI bisa dijadikan rujukan kegiatan statistic yang saat ini berseliweran, namun metodologinya tidak meyakinkan. Semoga ISI dapat menegakkan kode etik statistik,” ujar Adi.
Adi juga menilai kesadaran masyarakat Indonesia mengenai statistik masih rendah. “Semoga adanya ISI dapat membantu mewujudkan masyarakat yang sadar statistik,” tambah Adi. Sejalan dengan Adi, Asep Saefuddin juga mendambakan ISI dapat berperan, baik secara nasional bahkan kalau bisa secara internasional, dalam pengembangan ilmu statistika. Semoga dapat terwujud.
Related News
Pengumuman Penerimaan Mahasiswa Baru STIS Tahun Akademik 2011/2012 (Indonesian Version)
Menuju Pelayanan Prima (Indonesian Version)
Workshop Wartawan 2009 (Indonesian Version)
Indeks Ketahanan Pangan (Indonesian Version)
Kampanye SP2010 Mengudara (Indonesian Version)
KSK Berprestasi 2009 (Indonesian Version)
BPS-Statistics Indonesia
Badan Pusat Statistik(BPS - Statistics Indonesia)
Jl. Dr. Sutomo 6-8
Jakarta 10710 Indonesia
Telp (62-21) 3841195; 3842508; 3810291
Faks (62-21) 3857046
Mailbox : bpshq@bps.go.id
About Us