Seminar Hari Statistik, Peran BPS Dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat (Indonesian Version) - News - BPS-Statistics Indonesia
BPS-Statistics IndonesiaBPS-Statistics Indonesia
BPS-Statistics Indonesia

Seminar Hari Statistik, Peran BPS Dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat (Indonesian Version)

Seminar Hari Statistik, Peran BPS Dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat (Indonesian Version)

December 31, 2009 | Other Activities


Gema Hari Statistik (26 September) masih terasa, dengan dilaksanakannya Seminar Hari Statistik pada tanggal 19 Oktober 2009. Seminar kali ini membahas dua tema pokok yaitu "Peran BPS dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat" oleh Murasa Sarkaniputra dan "Memotong Akar Terorisme" oleh AM Hendropriyono. Seminar ini bertempat di Gedung 6 lantai 10, dihadiri seluruh pejabat eselon I hingga eselon III, pejabat eselon IV, dan undangan luar BPS (seperti Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional, BAPPENAS, dan Badan Intelijen Negara, BIN). Sesi pertama diisi oleh Murasa Sarkaniputra, penulis buku berjudul "Ruqyah Syar'iyyah: Teori, Model, dan Sistem Ekonomi". Karya tulis ini diterbitkan oleh Yayasan Pesantren Al-Ishlah dan Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Bobos Cirebon. Murasa menyampaikan bahwa BPS sangat berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peran itu terletak pada kekuatan data yang dibangun BPS. Perbaikan dalam ilmu teknologi informasi, semakin menjadi kekuatan yang handal dalam memperkaya aset nasional, khususnya tentang data informasi. Sekarang data BPS sudah menjadi rujukan dalam setiap kebijakan pemerintah. Sesi kedua tidak kalah menarik, karena makalah berjudul "Memotong Akar Terorisme" dibawakan oleh seorang jenderal yang cukup dikenal oleh kalangan masyarakat luas, Jenderal TNI (Purn) Abdullah Mahmud Hendropriyono. Didahului dengan ucapan Selamat Hari Statistik, Hendropriyono menyampaikan pentingnya pemahaman masalah terorisme karena dalam hidup hanya ada dua hal penting yaitu kesejahteraan dan kedamaian. "Tidak mungkin kita sejahtera kalau tidak aman, begitupun sebaliknya tidak aman kalau tidak sejahtera. Buat terorisme korban yang buntung, cacat atau tewas dia nggak mau tahu, siapa yang berbuat buruk itu George W Bush atau Osama bin Laden yang penting saya mati itu juga kalau dia bisa ngomong karena sudah mati,"ungkap Hendropriyono. (Sumber : Varia Statistik November 2009 - Humas BPS)
Badan Pusat Statistik

BPS-Statistics Indonesia

Badan Pusat Statistik(BPS - Statistics Indonesia)

Jl. Dr. Sutomo 6-8

Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3841195; 3842508; 3810291

Faks (62-21) 3857046

Mailbox : bpshq@bps.go.id

logo_footer

Manual

ToU

Links

Copyright © 2023 BPS-Statistics Indonesia